Shiddiq
Amien (Allohu Yarham)
Bismillahirrahmanirrahiem
Ananda,
Sekian tahun ananda berada di
Pesantren ini, bergelut dengan ilmu,
Ditempa, dibina, dan dilatih,
Suka dan duka, tawa dan
tangis telah ananda lewati dan rasakan,
Sebagai bunga kehidupan yang
harus ananda jalani,
Sebagai pengalaman yang
menjadi guru terbaik,
Sebagai kenangan hidup
yang sulit ananda lupakan.
Asatidzahmu, telah membina
dan menempamu dengan segala keikhlasan,
Dengan segala kemampuan dan
tanpa bosan,
Berbagai pendekatan, baik
yang lembut maupun yang keras telah dilakukannya, bukan karena kebencian, tapi
berdasar cinta kasih,
Beragam disiplin ilmu telah
diberikan, dilatihkan dan ditumpahkan kepada ananda,
Dengan
satu harapan, semuanya akan menjadi “ Al-‘Ilmu Yuntafa’u Bihi
“, menjadi bekal ananda melangkah ke masa depan ,
Dengan penuh harapan
menggapai cita-cita.
Orangtuamu, dengan penuh
kasih sayang telah membesarkanmu,
Dengan segala jerih payah
telah mendorongmu untuk menjadi manusia sukses, untuk menyelesaikan
pendidikanmu di Pesantren tercinta ini,
Mereka telah bekerja keras,
banting tulang bermandikan keringat,
Tanpa mengenal lelah, demi
ananda,
Tak jarang orangtuamu kurang
makan dan tidur, demi ananda
Dalam
do’anya orangtuamu selalu memohon kepada Yang Maha Pengasih, agar ananda
dijadikan anak yang sholeh, cerdas, takwa dan terampil, menjadi Qurrata
A’yunin, Menjadi kebanggaan,
Yang akan membawa kemuliaan
dan kebahagiaan,
Lahir dan bathin, dunia
sampai di akhirat kelak,
Camkan itu wahai ananda !!
Hari ini,
Ananda akan mengakhiri masa
pendidikan formal di Pesantren ini,
Ananda sudah dan akan terus
beranjak dewasa,
Ingat ananda, Asatidzahmu dan
orangtuamu berharap sangat,
Ananda akan lebih dewasa
dalam berkata, bertindak dan berprilaku,
Dalam cara berpakaian,
berpenampilan dan bergaul,
Sesuai dengan tuntunan islam
yang telah ananda pelajari,
Ananda akan lebih zuhud,
sabar dan tawadlu’,
Mereka menuntut ananda
mampu membuktikan
Atsar dan hasil pendidikan
selama ini dalam bentuk amal dan akhlak,
Ingat ananda,
Asatidzahmu dan orangtuamu
akan sangat kecewa dan prihatin
Jika ananda tidak menampakkan
perubahan dan peningkatan ke arah yang lebih baik menurut tolok ukur Al-Islam.
Mereka tidak menuntut balasan
dalam bentuk materi darimu ananda,
Mereka hanya menuntut ananda
menjadi anak yang sholeh,
Anak yang sukses dan berguna.
Ananda telah melewati masa
ujian akhir
Yang mungkin ananda rasakan
berat dan melelahkan,
Tapi ananda harus ingat ujian
belum akan berakhir, ujian yang lebih berat akan ananda hadapi
Ujian di tengah masyarakat
yang heterogen
Yang bukan hanya menuntut
kecerdasan otak dan fikiran
Tapi kejernihan hati,
kesabaran dan ketabahan jiwa
Ananda akan merasakan betapa
masih bodohnya diri,
Masih lemahnya jiwa dan
kurangnya pengalaman
Hadapilah semuanya itu dengan
penuh tawakal.
Ananda,
Ananda masih ingat pepatah
yang mengatakan :
“ Buku
adalah gudangnya ilmu dan membaca adalah kuncinya “
Meski ananda tinggal di
gudang buku dan kitab
Tapi jika ananda malas
membaca, akan sulit ananda menjadi orang alim,
Tidak ada manusia sukses (
baik yang kaya, yang pinter, yang berkedudukan ) hasil malas, diam dan
berpangku tangan,
Semuanya hasil belajar dan
kerja keras.
Kuasai bahasa, jadilah ananda
guru,
Guru di keluarga, guru di
tempat kerja, guru di masyarakat,
Insya Allah ilmu ananda akan
bertambah.
Jangan sekali-kali ananda
merasa cukup dan puas dengan ilmu yang telah dimiliki, ananda akan tertinggal
dan minder dalam pergaulan dan persaingan hidup,
Teruslah belajar, belajar dan
belajar,
Sesuai dengan prinsip
pendidikan sepanjang hayat dalam Islam
Long
Life education, Minal mahdi ilal lahdi,
No Old
to learn. Tiada alasan tua untuk belajar.
Jika ananda tidak bisa kuliah
atau melanjutkan ke Perguruan tinggi,
Janganlah kecil hati dan
patah semangat, banyak jalan menuju sukses,
Perguruan tinggi bukan
satu-satunya jalan, dan bukan sebuah jaminan,
Ananda,
Melesatlah bagai busur anak
zaman,
Terbanglah kalian untuk
menjadi bagian generasi muda berprestasi
Demi Islam yang kita yakini
Demi tanah air yang kita
cintai
Yang kini sedang merana
karena kita terjajah di negeri sendiri
Tingkatkan kemapanan kalian
Raihlah ilmu setinggi langit
Jelajahi bumi Eropa, jamahi
bumi Afrika
Temukan mozaik nasibmu di
pelosok-pelosok dunia
Tuntutlah ilmu sampai
ke Sorbone di Prancis, Al-Azhar di Mesir,
OHIO University di Columbus
AS, ITB,UI, atau UGM di Indonesia.
Letakkan kening dengan khusyu
saat sujud mengagungkan Allah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Jumpai beragam bahasa dan
budaya, serta orang-orang asing di dunia
Baca bintang gemintang,
arungi padang gurun
Biar kakimu melepuh terbakar
pasir
Limbung dihantam angina,
menciut dicengkram dinginnya kutub,
Carilah hidup yang
menggetarkan dan penuh dengan penaklukan
Rasakan sarupati hidup
Sehingga terasa keindahannya
sampai di sumsum kalian.
Ananda,
Hari ini ananda akan berpisah
dengan teman - teman
Teman sekelas, seasrama,
sepermainan, sesuka dan duka, teman bercanda dan teman belajar.
Ananda jangan bersedih dan
berkecil hati, sebab ananda akan bertemu dengan kawan dan teman baru.
Dalam hidup dan perjuangan,
ananda perlu kawan
Hidup tanpa kawan ibarat
badan tanpa tangan.
Tapi kawan mesti dipilih,
sebab kawan bisa jadi pengubah jiwa.
Kawan itu ibarat makanan,
ananda salah makan binasalah badan
Kawan itu ibarat obat, tidak
dimakan setiap hari, tapi dia bukan musuhmu
Kawan itu juga bisa jadi
racun bagimu,
Menjauh dirilah darinya, tapi
jangan membenci,
Carilah kawan sebagai teman
hidup dan berjuang yang bisa menyiram jiwa,
Menghijaukan usaha dan
menyegarkan fikiran,
Memilih kawan hendaknya
seperti memilih pakaian
Ukur sesuai dengan kondisi
badan, pilih corak secorak jiwamu,
Tiap jenis mencari jenis.
“ Wa
idzan nufusu zuwwijat “ ,Ath-Thoiru ‘Ala Asykaliha Taqo’u,
At-Thoiru bit Thoiri Yushodu, Bird of feather flock together. Orang
yang butuh siraman rahmat akan berkawan dengan pembawa rahmat.
“
Al-Mu’minu mir’atu akhihi “ Lihat dan
perhatikan siapa temanmu itu
Jika mereka berakhlak baik,
maka ananda juga tidak akan jauh dengan mereka. Tapi jika temanmu ini
berprilaku buruk, berkata kotor dan kasar,
Maka ananda tidak akan
berbeda dengan mereka, segeralah menjauh dari mereka !!
Ananda,
Sebagaimana ananda saksikan
dan rasakan,
Barisan tua di kalangan ulama
semakin menipis jumlahnya,
Satu sunnatullah yang akan
berjalan terus, dan harus kita terima
Thou’an
wa karhan , Suka ataupun tak suka
Maka setiap kali ananda
mendengar berita pelepah tua jatuh
Seorang ulama wafat, bunyi
itu haruslah menjadi sinyal bagi ananda
Bahwa giliran bagi ananda
untuk tampil menggantikannya sudah dekat,
Bagi tenaga menurut bidangmu
masing-masing.
Setiap saat kita mendengar
ulama dan orang sholeh wafat,
Pergi satu persatu, dan
takkan pernah kembali,
Mereka telah menghadap ke
haribaan Ilahi Rabbi
Sedang Penggantinya ?
Pelanjutnya ?
Rabbi
la tadzarni fardan !
Ya Allah ya Rabbi, jangan
Engkau biarkan hamba sepi sendiri,
Kehilangan pengganti,
pelanjut garis perjuangan.
Penerus himmah jihad, Bila
maut kelak menjemput hamba
Untuk menghadap kehadirat-Mu
ya Rabbi.
Wa
Inni Khiftul mawaliya min warai, wa kanati imraati ‘aqiran
Ya
Allah, hamba begitu takut dan kawatir
Jika kelak hamba-hambamu yang
telah lanjut usia ini tiada
Jika ulama dan orang-orang
sholeh Engkau panggil satu persatu
Siapakah yang akan membimbing
umat dan bangsa ini ?
Sementara ibu-ibu masa kini
pada mandul
Tidak mampu melahirkan
kader-kader ulama baru,
Mereka begitu takut dan
kawatir jika anaknya jadi ulama tidak bisa hidup layak, akan hidup miskin dan
papa.
Benarkah kebahagiaan itu
hanya ada dalam harta kekayaan ?
Mengapa mereka begitu kawatir
dengan masa depan hidup putra-putrinya ?
Sepertinya mereka egois dan
ananiyah.
Mengapa mereka begitu ragu
akan kasih sayang dan rahmat-Mu ya Rabbi.?
Sementara Muhammad saw. Nabi
danb rasul-Mu telah mengingatkan
Kiamat akan menimpa sebuah
umat dan bangsa bila di tengah mereka
Ulama tiada, atau ada tapi
peran mereka tiada
Umat tidak ada yang
membimbing jiwanya.
Fa
Habli min ladunka Waliyya
Ya Allah, berilah hamba
dari hadirat-Mu
Putra-putri pilihan, kader
terbaik dan tangguh
Untuk melanjutkan perjuangan
para Ulama Waratsatul anbiya
Diantara putra-putri didik kami
Yang saat ini akan
meninggalkan lembaga pendidikan ini
Bimbinglah mereka ya Rahman,
Ya Rahim dengan rahmat, inayah dan
Hidayah-Mu
Beri mereka iman yang kuat,
hati yang tulus, lurus dan istiqomah,
Himmah yang benar dan besar,
Lindungi mereka dari godaan
dunia dan jebakan syetan
Beri mereka kekuatan dan
kemampuan untuk meneruskan perjuangan
Penyambung estafeta,
pengemban risalah dan panji-panji-Mu.
Yang terasa semakin langka
Sementara tantangan
perjuangan terasa semakin banyak dan berat
Ya Rabbi, Innaka tasma’u
kalami, wa taro makani, Wa ta’lamu sirri wa ‘ala niyyati, wa ana
al-Baisul faqir, asaluka al-ijabah
Ya Rabbi, Engkau Maha
mendengar permohonan hamba,
Engkau Maha mengetahui,
disini saat ini kami berkumpul
Engkau Maha Mengetahui apa
yang nampak dan tersembunuyi dalam hati kami
Kami semua makhluk yang
faqir, yang sangat membutuhkan limpahan rahmat-Mu, Penuhilah do’a dan harapan
kami.
Anaking,
Bral hidep kabeh geura miang,
Tandang makalangan di medan
perjuangan
Dijajap ku du’a jeung harepan
guru jeung kolot hidep
Tong rempan, tong salempang,
sing tawakal ka nu Maha Heman
Tuh tempo ku hidep, umat
ngadagoan hidep mulang
Amarikut ngelek ngegel, rebo
ku elmu jeung pangabisa
Kasep, geulis ku akhlakul
karimah
Poma hidep ulah deuk khianat
Kana elmu, iman jeung amanat
anu jadi kolot jeung guru hidep
Hidep bakal nyanghareupan
ujian hirup anu beuki beurat
Rupa-rupa gogoda jeung cobaan
Hidep kudu tabah, sabar jeung
tawakal
Muga-muga rahmat, inayah
jeung hidayah Allah salilana ngaping,
Ngajaring hidep sakumna,
Bral, bral, anaking geura
miang ……..
Benda, 27 Juni 2002